Tajwid dalam Hati, Hafalan dalam Diri: Semangat Ujian Tahfidz

Ar-Ridho — Jum’at (21/02) Suasana hening nan khidmat menyelimuti lingkungan Pondok Pesantren Modern Ar-Ridho Sentul selama sepekan terakhir. Mulai hari Jum’at hingga Jum’at, 16–21 Februari 2025, para santri tahfidz mengikuti Ujian Tahfidz sebagai bagian dari evaluasi rutin hafalan Al-Qur’an mereka. Bertajuk “Tajwid dalam Hati, Hafalan dalam Diri”, kegiatan ini bukan sekadar ujian biasa, melainkan momentum penyucian niat, penguatan hafalan, serta pengasahan mental spiritual para penghafal Al-Qur’an.

Ujian ini diikuti oleh seluruh santri tahfidz yang telah memiliki hafalan minimal 3 hingga 5 juz ke atas. Dalam kurun waktu sepekan tersebut, mereka menjalani karantina khusus di lingkungan pondok, jauh dari hiruk-pikuk kegiatan lain. Tujuannya memberikan ruang maksimal untuk fokus dalam muroja’ah dan memperkuat ikatan batin dengan kalam Ilahi.

“Karantina tahfidz ini bukan hanya soal ujian hafalan, tapi juga pendidikan disiplin, keikhlasan, dan manajemen waktu. Kami ingin membentuk santri yang tidak hanya hafal Al-Qur’an di kepala, tetapi juga dalam hati dan amalnya,” ujar Ustadz Muhammad Syarifuddin, Koordinator Program Tahfidz.

Setiap hari, para santri diuji secara lisan oleh tim penguji dari ustadz-ustadz tahfidz senior. Mereka diminta menyetorkan hafalan secara acak, menguji kelancaran, ketepatan tajwid, serta pemahaman ayat. Tidak sedikit yang tampak tegang, namun semangat dan dedikasi mereka tetap menyala sepanjang ujian berlangsung.

Salah satu peserta, Ubaid (kelas 5 KMI), mengungkapkan, “Disitulah saya merasa lebih tenang dan dekat dengan Al-Qur’an. Ujian ini bukan sekadar tes hafalan, tapi juga pelajaran hidup.”

Program ini diakhiri dengan doa bersama dan pembacaan hasil ujian oleh para penguji. Santri yang menunjukkan kemajuan signifikan akan mendapatkan bimbingan lanjutan untuk menuju target hafalan selanjutnya.

Melalui kegiatan ini, Pondok Pesantren Modern Ar-Ridho Sentul kembali menegaskan komitmennya dalam membina generasi Qur’ani yang tangguh, bukan hanya sebagai hafidz, tetapi juga sebagai pribadi yang mencintai dan mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

Berita Terbaru

Related Articles

Perlu Bantuan?