Menggali Khazanah Keilmuan Islam: Musabaqah Qiraatil Kutub (Kitab Kuning) 2024

Ar-Ridho – Sabtu-Ahad (02-03/11/2024) Dalam semangat melestarikan tradisi keilmuan Islam, Pondok Pesantren Modern Ar-Ridho Sentul menggelar ajang Musabaqah Qiraatil Kutub (Kitab Kuning) 2024, sebuah lomba membaca dan memahami kitab kuning yang menjadi warisan intelektual ulama klasik. Acara ini berlangsung khidmat di Gedung Tengah Madinah.

Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong generasi muda, khususnya para santri, agar mencintai dan menguasai literatur Islam klasik yang sarat dengan nilai-nilai keislaman. Tema tahun ini, “Menghidupkan Tradisi, Menyemai Keilmuan”, mencerminkan upaya pesantren dalam melahirkan ulama yang tidak hanya memahami teks, tetapi juga mampu menjawab tantangan zaman.

Setiap peserta diuji oleh dewan juri yang terdiri dari para asatidz berpengalaman, dengan kriteria penilaian meliputi kefasihan membaca, ketepatan makna, serta kemampuan menjelaskan konteks isi kitab.

Dalam sambutannya, Direktur KMI Pondok Pesantren Modern Ar-Ridho, Ustadz Muhammad Tohari, S.Pd., menyampaikan pentingnya menghidupkan tradisi membaca kitab kuning di tengah arus modernisasi. “Kitab kuning adalah pintu gerbang untuk memahami khazanah keilmuan Islam yang luas. Melalui acara ini, kita ingin mencetak generasi yang kokoh dalam ilmu dan akhlak,” ujarnya.

Salah satu peserta, Rafasya, mengungkapkan kegembiraannya bisa berpartisipasi dalam lomba ini. “Saya merasa tertantang untuk mendalami kitab yang selama ini kami pelajari. Semoga pengalaman ini menambah keberkahan dalam belajar,” katanya.

Musabaqah Qiraatil Kutub 2024 tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga ruang pembelajaran bagi para santri untuk saling berbagi ilmu. Harapannya, acara ini dapat memotivasi generasi muda Islam untuk terus mendalami kitab-kitab klasik dan menerapkannya dalam kehidupan.

Acara ditutup dengan pengumuman para juara dari masing-masing kategori serta pemberian penghargaan. Dengan suksesnya acara ini, Pondok Pesantren Modern Ar-Ridho membuktikan komitmennya untuk melahirkan generasi ulama pewaris tradisi keilmuan Islam.

Berita Terbaru

Related Articles

Perlu Bantuan?