
Ar-Ridho – Kamis (30/01) Pondok Pesantren Modern Ar-Ridho Sentul kembali menggelar kegiatan ilmiah tahunan bertajuk Pekan Fathul Kutub untuk seluruh santri kelas 5 KMI. Kegiatan ini berlangsung selama lima hari, mulai dari Ahad hingga Kamis, 26–30 Januari 2025, sebagai salah satu bentuk pembinaan kemampuan intelektual dan spiritual santri dalam memahami warisan keilmuan Islam melalui kitab-kitab klasik berbahasa Arab (kitab kuning).

Fathul Kutub ini mengusung konsep diskusi kelompok, dimana seluruh peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil. Masing-masing kelompok terdiri dari santri kelas 5 yang didampingi oleh dua orang pembimbing dari kalangan asatidz yang berpengalaman dalam bidang ilmu keislaman.
Dalam setiap kelompok, santri diberikan satu permasalahan fikih atau isu keagamaan aktual yang harus dikaji dan dianalisis menggunakan referensi utama dari kitab-kitab klasik. Proses pencarian dalil, penyusunan pendapat, hingga argumentasi dilakukan secara aktif dan kolaboratif, dengan bimbingan intensif dari para pembimbing.

Yang menarik, seluruh proses diskusi, penyampaian pendapat, hingga penyimpulan hasil dilakukan menggunakan bahasa Arab. Hal ini dimaksudkan untuk melatih keberanian, kemampuan berpikir kritis, serta penguasaan bahasa Arab aktif para santri. “Kegiatan ini bukan hanya melatih santri memahami kitab kuning, tapi juga menumbuhkan rasa percaya diri, kepemimpinan intelektual, dan kedisiplinan dalam berdiskusi secara ilmiah,” ujar Ustadz M. Jenderal Bumi, S.Pd, salah satu pembimbing kelompok.
Setiap hari, diskusi dilakukan secara intensif, dimulai dari pagi hingga sore. Pada sesi akhir, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kajiannya di hadapan kelompok lain, yang kemudian dilanjutkan dengan sesi kritik dan tanggapan ilmiah. Para ustadz berperan aktif dalam mengarahkan, mengklarifikasi, serta memperkuat pemahaman santri terhadap metodologi istinbath (pengambilan hukum).

Santri terlihat antusias dan serius mengikuti kegiatan ini. Salah satu peserta, Nasiruddin Naufal (Kelas 5 KMI), menyatakan bahwa Fathul Kutub memberikan tantangan baru yang mengasah kemampuannya dalam memahami kitab kuning.
Dengan berakhirnya Fathul Kutub pada Kamis sore, kegiatan ditutup dengan evaluasi dan motivasi dari para pembimbing. Harapannya, kegiatan ini mampu membentuk generasi santri yang tidak hanya mampu membaca, tetapi juga memahami, mengkaji, dan menjawab persoalan keumatan berdasarkan rujukan kitab salafus shalih.